*Bagaimana cara ber-Akhlak Islam?*
Penilaian Baik-Buruk Suatu Perbuatan
Penilaian baik/buruk suatu perbuatan termasuk dalam kajian Etika/Sopan Santun/ Akhlak.
Suatu perbuatan dinilai sebagai baik atau buruk dapat dilihat dari:
a. Adat istiadat suku bangsa
b. Opini masyarakat
c. Hati nurani
d. Fikiran/akal/ratio dan filsafat Barat khususnya hedonisme.
e. Agama
Dengan semaraknya media audio visual modern (koran, majalah dan TV) adat istiadat mulai luntur digantikan oleh budaya dunia modern yang sangat dipengaruhi oleh budaya barat. Budaya barat terutama berdasarkan filsafat kebahagiaan (hedonisme). Opini masyarakat sangat dipengaruhi oleh tayangan media.
Aqidah dan Akhlaq
“Sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berakhlak yang agung” (Al qalam : 4). Adakah orang yang tidak menyukai perhiasan ? jawaban pertanyaan ini jelas, bahwa tidak ada seorangpun melainkan ia menyukai perhiasan dan senang untuk tampil berhias di hadapan siapa saja. Karena itu kita lihat banyak orang berlomba-lomba untuk memperbaiki penampilan dirinya. Ada yang lebih mementingkan perhiasan dhahir (luar) dengan penambahan aksesoris sepertipakaian yang bagus, make up yang mewah dan emas permata, sehingga mengundang decak kagum orang yang melihat. Adapula yang berupaya memperbaiki kualitas akhlak, memperbaiki dengan akhlak islami.
ISLAM MENGUTAMAKAN AKHLAK
Mungkin banyak diantara kita kurang memperhatikan masalah akhlak. Di satu sisi kita mengutamakan tauhid yang memang merupakan perkara pokok/inti agama ini, berupaya menelaah dan mempelajarinya, namun disisi lain dalam masalah akhlak kurang diperhatikan. Sehingga tidak dapat disalahkan bila ada keluhan-keluhan yang terlontar dari kalangan awwam, seperti ucapan : “Wah udah ngerti agama kok kurang ajar sama orang tua.” Atau ucapan : “Dia sih agamanya bagus tapi sama tetangga tidak pedulian.”, dan lain-lain.
Untuk memahami akhlak Islam, kita bisa berkaca pada kisah yang ada dalam sebuah hadits dalam kitab Riyadus Sholihin, yakni:
*Suatu saat sebelum mendirikan sholat rosululloh kedatangan orang miskin dalam kondisi telanjang karena sudah tidak mampu lagi membeli baju. Rosul lantas mendirikan sholat dan setelahnya turunlah QS An-Nisa ayat 1, “Hai Sekalian Manusia, bertaqwalah kepada tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu…..” dan QS Al-Hasyr 18, “Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…”. Setelah turun ayat ini, para shahabat langsung pulang ke rumahnya masing-masing, dan kembali lagi ke mesjid dengan membawa pakaian, peralatan rumah, gandum, dan lain-lain untuk diberikan kepada orang miskin itu.
Kisah pelajaran
Begitu cepatnya para shahabat terketuk hatinya untuk membantu orang lain meskipun baru diingatkan dengan satu ayat saja. Mereka langsung memahami makna ayat dan melaksanakannya saat itu juga. Akhlak mereka sangat luhur untuk cepat bertindak terhadap fastabiqul khairat, karena kebersihan pikiran dan kesucian hatinya. Bagaimana dengan kita?
Sasaran Akhlak Islam
Adalah kebaikan hidup di dunia dan akhirat serta lepas dari siksa neraka,
Tercantum dalam QS Al-Baqoroh 201,” Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, “Ya tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia dan akhirat, dan lindungilah kami dari adzab neraka”.
*Kita dipersilahkan untuk mencari harta di dunia, namun harus tetap dalam rangka mencari kehidupan yang lebih baik di akhirat, misalnya dengan mengeluarkan infak, zakat, dan shodaqoh*
Sementara itu, ada 2 dimensi akhlak Islam yang harus diperhatikan secara seimbang dalam kehidupan kita sehari-hari yakni :
1.Hablum minalloh (hubungan dengan Alloh SWT) dan
2.Hablum minannas (Hubungan dengan Manusia)
Tercantum dalamQS. Ali Imran 112, “Mereka diliputi kehinaan di mana saja
mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) kepada tali (Agama) Alloh dan tali (perjanjian) dengan manusia..”
Tiga tindakan utama dalam berakhlak Islam
Yaitu:
1. Menghancurkan segala macam kemusyrikan
2. Menegakkan syariah Alloh di manapun kita berada
3. Berbuat baik kepada manusia (apalagi sesama muslim),
Sebagaimana tercantum dalam QS Al-Baqoroh 177, “Kebaikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Alloh, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada karabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan, peminta-minta, dan untuk memerdekaan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menempati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertawa”.
Contoh aplikasi akhlak dalam realitas kehidupan sebagai hasil pancaran iman, ketahuidan dan ketaatan kepada Alloh SWT adalah menggunakan potensi yang ada dalam diri untuk tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tapi orang lain agar terhindar dari malapetaka dunia dan akhirat, memberikan rahmat kepada seluruh alam, sayang dan kasih kepada manusia agar terhindar dari malapetakan dunia dan akhirat, Berbuat baik kepada seluruh umat manusia, menunjuki manusia akhlak yang baik, tidak membiarkan orang berbuat salah dan kemaksiatan, dan yang paling penting adalah ikhlas dalam beramal dan beribadah, berbuat atas dasar mencari kecintaan dan keridloan Alloh SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar